Rabu, 09 Januari 2013

Produk Kecantikan jangan dioles terlalu Berlebihan? dan Saatnya Membuangnya?

Jangan Mengoleskan Produk Kecantikan Berlebihan

Ada kesalahpahaman umum yang dipercaya banyak wanita tentang produk kecantikan. Menurut kepercayaan populer tersebut, semakin banyak produk kecantikan yang digunakan dalam merawat wajah, kulit akan semakin bagus.

Akan tetapi pendapat Ranella Hirsch, assistant clinical professor dermatology, Boston University School of Medicine justru sebaliknya. Cukup lakukan rutinitas singkat dan tepat akan membuat kulit Anda sehat dan indah.

• Perlindungan wajah
Fokus rutinitas pagi Anda pada perlindungan kulit wajah. Selalu awali dengan membersihkan wajah dengan pembersih yang lembut dalam formulasi apa saja yang paling sesuai dengan kulit Anda. Lalu oleskan serum antioksidan jika Anda suka dan selesaikan dengan pelembap, kemudian tabir surya. Anda dapat memilih produk kecantikan pelembap dan tabir surya secara terpisah atau yang tersedia dalam satu kemasan.

• Bereskan masalah malam hari
Kalau pagi hari fokus pada perlindungan, perawatan malam hari difokuskan untuk mengatasi semua masalah kulit utama Anda. Cuci dengan pembersih yang sama, kemudian terapkan bahan aktif yang tepat. Misalnya, jika Anda menyadari garis-garis halus, pertimbangkan krim yang mengandung peptide. Jika garis-garisnya lebih dalam lagi, konsultasikan dengan dokter kulit Anda tentang retinoid. Sedangkan untuk masalah jerawat, cobalah pengobatan asam salisilat.

• Lakukan dengan singkat
Setiap rutinitas, pagi dan malam, tidak perlu memakan waktu lebih dari lima menit. Bersihkan, dan kemudian melanjutkan ke langkah berikutnya. Kulit yang basah akan memaksimalkan penetrasi krim kecantikan (kecuali produk kecantikan dengan resep dokter).

• Jangan berlebihan
Anda hanya membutuhkan sebuah lapisan tipis produk yang paling aktif. Wanita biasanya mengoleskan krim  terlalu banyak dan berlebihan. Sekali seminggu, manjakan diri Anda dengan perawatan kulit ekstra. Jika kulit Anda berminyak dan tidak menggunakan produk berbahan aktif retinol malam hari, lakukan masker peeling.  Sedangkan bagi kulit kering oleskan masker ceramide.


Kapan Saatnya Membuang Produk Kecantikan?
Sangat mudah melupakan bahwa ada banyak bahan aktif didalam krim anti-aging, produk perawatan jerawat serta kulit. bahan aktif tersebut sebenarnya akan rapuh serta rusak. Oksigen dan panas hingga sinar matahari  membuat kedaluarsa, Amy Wechsler, asisten profesor dermatologi klinis di SUNY Downstate Medical Center di Brooklyn, AS membimbing untuk mengetahui kapan produk-produk itu harus dibuang.

Ampoule
Buang produk kecantikan ini setelah satu hari terbuka dari kemasannya. Sebab formulanya memang dikemas untuk sekali pakai. ampul itu biasanya berisi vitamin C atau E atau bahan antioksidan lain yang kuat dan mudah teroksidasi.

Krim hydroquinone
Bagi yang memiliki problem wajah seperti pigmentasi atau yang menginginkan kulit cerah, biasanya dokter akan meresepkan krim yang mengandung bahan aktif ini (sebaiknya Anda tak menggunakan kecuali dalam pengawasan dokter). Nah, krim seperti ini sebaiknya Anda singkirkan jika sudah berubah menjadi cokelat (rata-rata setelah dua bulan).

Peels dan masker
Singkirkan setelah tiga bulan sejak kemasannya dibuka.

Obat jerawat
setelah empat sampai enam bulan, produk kecantikan jerawat Anda harus diganti yang baru. Mengapa? Sebab bahan aktif benzoil peroksida dan asam salisilat, dua dari zat aktif anti jerawat yang paling populer sudah membusuk.

Krim retinoid
Retinoid yang dipercaya ampuh mengatasi jerawat hingga keriput ini sudah "basi" setelah Sembilan sampai 11 bulan.

Tabir surya
Satu sampai dua tahun dan itu bervariasi, jadi periksa tanggal kedaluwarsa pada kemasannya. Wechsler menyarankan jangan menyimpan tabir surya di dalam mobil sebab panas akan merusaknya.

Krim pelembap
Meskipun pelembap Anda hanya moisturizer tanpa anti-aging, krim Anda hanya bertahan satu tahun setelah dibuka.

Scrub
Buang setelah dua tahun. exfoliant yang ada di dalam scrub berupa butiran halus terbuat dari bahan yang hampir tak bisa dihancurkan, akan tetapi bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri dari waktu ke waktu.


 Pilihan Produk Kecantikan Bergantung Usia

Tak perlu heran jika gaya berdandan atasan yang bertaut usia jauh, berbeda dengan bawahan yang masih dalam tahap dewasa muda. Atau gaya make up ibu berbeda dengan putrinya yang mulai memasuki dunia kerja. Semakin bertambahnya usia, orientasi perempuan tentang kecantikan pun mengalami perubahan. Perempuan bisa tampil berbeda sesuai usianya, jadi wajar saja jika perempuan muda senang bereksperimen dengan kosmetik sementara perempuan matang lebih peduli dengan produk perawatan kulit.

Hasil riset pasar Gramedia Majalah yang terangkum dalam paparan Indonesia's Hottest Insight menunjukkan adanya perbedaan pilihan produk kecantikan pada perempuan. Riset ini melibatkan sekitar 3000 responden perempuan, di sembilan kota di Indonesia, sepanjang Februari-Maret 2012.

Perempuan pada tahapan remaja tak banyak menggunakan produk kecantikan. Umumnya remaja perempuan membutuhkan bedak badan dan bedak padat untuk wajah serta lipbalm. Sebanyak 40 persen remaja membuat keputusan sendiri mengenai penggunaan bedak badan, dan 47 persen remaja melakukan pembelian langsung untuk produk kecantikan ini. Sedangkan 53 persen remaja memutuskan menggunakan lipbalm, dan 57 persen membeli produk ini.

Beranjak pada tahapan usia berikutnya, dewasa muda usia 20-24, perempuan mulai berani mengeksplorasi riasan wajah. Dengan kata lain, perempuan muda senang coba-coba produk kosmetik.

Pada usia ini perempuan muda juga mulai berpenghasilan, dan menggunakan uangnya untuk kepuasan pribadi, salah satunya pembelian make up. Sebanyak 82 persen perempuan memilih menggunakan bedak padat untuk wajah. Sekitar 81 persen perempuan juga menyatakan penting untuk mengaplikasikan pemulas bibir. Sedangkan 58 persen perempuan pada usia ini mengaku membutuhkan maskara, dan 57 perempuan menyatakan senang mengeksplorasi riasan wajah dengan eyeshadow.

Lain lagi dengan perempuan dewasa usia 25-34. Pada usia ini kebutuhan produk kecantikan pun bertambah banyak. Orientasi perempuan bukan hanya make up dekoratif, tapi sudah mengarah pada perawatan kulit. Sebanyak 64 persen perempuan usia ini menggunakan BB cream untuk perlindungan kulit wajah (pelembab) namun juga berfungsi sebagai make up (foundation). Perempuan dewasa usia ini (32 persen)  juga mulai menggunakan krim malam. Sebagian perempuan juga mulai merawat rambutnya dengan menggunakan vitamin dan tonik rambut.

Sementara untuk kaum ibu, perempuan yang telah memiliki anak, fokus perawatan kecantikannya lebih kepada melawan tanda-tanda penuaan dini seperti kerutan. Make up kaum ibu juga lebih menunjukkan gaya personal. Artinya, gaya berdandan kaum ibu cenderung tak sama dan lebih bervariasi bergantung selera pribadi.

Sedangkan untuk perempuan matang, 35-50 tahun, kecantikan tetap menjadi perhatian namun lebih kepada perawatan kulit. Penggunaan eyeshadow dan eyeliner tak lagi menarik bagi perempuan di usia ini. Perhatian mereka lebih terfokus pada produk perawatan kulit seperti pelembab dan krim malam. Pada tahap usia ini, perempuan tak lagi ingin coba-coba kosmetik. Mereka sudah tahu produk kecantikan make up yang sesuai dengan dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar